Selasa, 01 Maret 2011

Ketiduran Lewatkan Masa


KETIDURAN LEWATKAN MASA

Taufiqurrohman

Surabaya, 02 Maret 2011

Pagi hari yang cukup cerah, remang-remang mata terbuka tepat setelah jamaah subuh keluar dari surau. Masih kantuk terasa pada diriku yang terbawa dari aktifitas kemarin yang benar memakan tenaga dan pikiran yang ekstra. Mencoba untuk bangun dan beranjak dari keranjang kecilku, walaupun mata berat terbuka dan tubuh terasa tertindih batu besar sehingga berat sekali mengangkatnya. Sambil terseok-seok jalan, ku ambil air wudu untuk mengusir setan-setan yang menempel bagai kerak di tubuhku. Mulailah ku sholat berjamaah dengan rekan rumah yang lain. Hari ini memang jadwal kultum di kontraan yang tepat kelaksanakan setelah sholat subuh. Kultum yaitu agenda rutin kami satu minggu sekali, isinya seperti ceramah keagamaan yang disampaikan bergiliran. Sungguh sejuk sekali berkumpul dalam majelis yang insyaAllah diridhoi Allah SWT. Waktu itu temanya tentang muhasabah diri. Kerugian orang-orang yang semasa hidup didunia aktifitasnya digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, bermaksiat, berpoya-poya, maka nerakalah jalan hidupnya. Dan sebaliknya orang-orang yang senantiasa mempergunakan hidupnya untuk aktifitas-aktifitas yang bernilai ibadah, bertakwa pada Allah SWT. Maka surgalah jalan hidupnya. Begitulah inti dari kultumnya.

Hari ini juga ternyata jadwal piket harian untuk bersih rumah dan masak. Padahal pagi-pagi betul setelah kultum aku ada agenda suro’. Ya terpaksa tidak ikut bantu teman memasak. Pukul 07.00 selesailah dan sampai rumah makanan sudah terhidang, ya bagianku untuk mencuci peralatan masak dan menyapu lantai atas. Selepas aktifitas dan makan pagi laptop kunyalakan. Tak terlewatkan lagu Ebiet G Ade kuperdengarkan untuk memcerahkan hari dengan tembang syair-syair yang berisi nasihat dan bahasanya puitis, (berbeda dengan musik-musik jaman sekarang kebanyakan memiliki unsur sastra pop yang kurang berisi dan tidak bernilai kontemplasi, hanya menghibur sesaat saja). Ternyata rasa kantukku justru terasa betul. Kurang lebih pukul 09.00 aku tidur dulu untuk mengembalikan tenagaku yang terkuras kemarin. Ternyata eh ternyata, aku ketiduran sampai waktu kuliahku termakan oleh ketidak sengajaan ku ini. Ku raba hp yang ada didekatku dan ada empat sms. Kemudian aku buka, dari salah satunya ada sms yang mengingatkanku bahwa kuliah sudah berlangsung dan ada dosennya. Padahal waktu itu pukul 12.00 tepat. Terpaksalah kurelakan kuliah teori sastraku. Tetapi aku nanti tetap ke kampus dan menemui dosen untuk memberitahu sejujurnya kenapa saya tidak datang kuliah. Entahlah beliau mau mengerti atau tidak, yang penting aku tidak bersalah karena yang namanya ketiduran itu fitrah manusia, bukan begitu kawan? Sampai-sampai empat sms masuk tidak terdengar dan membangunkanku, padahal hp berada di samping telingaku, ya namanya saja ketiduran. Sekali lagi, ya namanya saja ketiduran. Ya ketiduran membuat masa terlewat.

Ya semoga kawan yang sempat membaca kisahku ini bisa mengambil hikmah. Dan terkadang ketiduran itu nikmat, tetapi ketiduran itu celaka apabila berada di momen yang kurang tepat, contohnya seperti saya ini.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

boleh usul, tapi gak boleh asal