Selasa, 08 Juni 2010

Pandangan Dulu

BY:Taufiqurrohman
Senin,01 Maret 2010,15:00
Pandangan Dulu

Lirih lembut bulu rona memukau saudara
Lirih halus lalu-lalang bingung akan pilihan
Lirih mulus betis bukit asa
Pelan ku selamu pipa nadi jiwa
Dag dig dug rasa gugub yang tak sanggup
Tak kan ada lirih yang mengurai pelan
Guratan kulit tambak membekas setelah dulu
Peristiwa itu panjang dan takkan ku jual
Biarkan jaman ini yang mengartikan dulu
Juara yang ku buat kini masih tertanam
Ku ingin setetes benih meneruskan dulu
Dan kini hidup ku bersama bidadari bersatu untuk benih
Sandi sakral telah ku ucap dulu
Pertanda realisasi dari dulu
Tertanam surat yang penuh goresan harapan
Ana bisa
Ane pun sanggup
Aku tak ingkar
Dan saya mencoba untuk mampu
Tapi...belum berjalan
Masih merangkak terguling
S..u..r..g..a..D..i..T..e..l..a..p..a..k..m..u
Hamba diam
Hamba termenung
Hamba menunduk
Fikirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

boleh usul, tapi gak boleh asal